Apakah Token Listrik Bisa Dipindahkan ke Meteran Lain? Simak Penjelasannya

Sejak beberapa tahun lalu, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memperkenalkan layanan listrik prabayar atau lebih dikenal dengan sebutan listrik pulsa. Cara kerjanya hampir sama dengan pulsa seluler di mana Anda harus mengisikan voucher dengan nominal tertentu sebelum dapat menggunakan layanan tersebut. Meski sudah beberapa tahun dijalankan, masih ada saja pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan PLN seperti apakah token listrik bisa dipindahkan ke meteran lain atau tidak. Untuk menjawab pertanyaan ini, baca artikel ini sampai selesai.

Bisakah Memindahkan Token Listrik ke Meteran Lain?

Anda pernah membeli voucher pulsa atau paket data berbentuk kertas? Jika pernah, tentu Anda bisa membedakannya dengan token listrik. Saat membeli voucher fisik pulsa atau paket data, penjual tidak menanyakan nomor telepon Anda. Berbeda ketika membeli token listrik, Anda akan diminta memberikan ID pelanggan PLN. Artinya, token listrik yang Anda beli hanya khusus untuk ID pelanggan tersebut dan tidak bisa digunakan untuk semua meteran.

Untuk membuktikannya, Anda bisa mencoba memasukkan kode token listrik ke meteran lain, misalnya milik tetangga atau saudara yang memiliki ID pelanggan berbeda. Pertama, masukkan kode token berjumlah 20 digit ke dalam meteran tersebut dan selanjutnya, tekan “Enter”. Setelah itu, perhatikan pesan yang muncul pada layar meteran. Umumnya, jika yang dimasukkan adalah token listrik yang bukan untuk ID pelanggan tersebut, layar akan menampilkan tulisan “Gagal”. Dengan demikian, sudah jelas bahwa token listrik tidak bisa dipindahkan ke meteran lain.

Cara Hemat Agar Tidak Sering Kehabisan Pulsa Listrik

Pertanyaan apakah token listrik bisa dipindahkan ke meteran lain kemungkinan muncul ketika seseorang memerlukan pulsa listrik sedangkan orang lain menyimpan token listrik dan dia bermaksud meminjamnya untuk diisikan. Sayangnya, hal ini tak dapat dilakukan. Jika keadaan mendesak, lebih mungkin untuk meminjam uang dan gunakan untuk membeli token listrik sendiri.

Namun, tentunya hal tersebut tidak baik jika terus-terusan dilakukan. Alih-alih mencari cara menutup kebutuhan listrik yang besar, Anda bisa mencari cara menghemat listrik ataupun mencari pemasukan tambahan.

Cara menghemat listrik bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1. Menggunakan penerangan lampu LED

Lampu LED memang lebih hemat listrik dibandingkan bohlam. Jika jeli dalam memilih, Anda bisa mendapatkan lampu LED dengan daya 7 Watt yang sama terangnya dengan lampu bohlam 60 Watt. Meski LED lebih mahal, lampu ini terbukti lebih awet dan hemat daya.

2. Matikan lampu ruangan saat tidak digunakan

Kebiasaan mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan dapat menurunkan konsumsi listrik. Misalnya, lampu kamar mandi, lampu ruang kerja, atau lampu ruang keluarga saat sudah tidak digunakan. Anda juga bisa menggunakan lampu tidur untuk menggantikan lampu kamar yang terang ketika tidur.

3. Membatasi penggunaan alat elektronik berdaya besar

Alat-alat elektronik seperti AC, mesin cuci, magic com, dan dispenser memiliki daya listrik besar. Agar pulsa listrik tidak cepat habis, kendalikan penggunaan alat-alat tersebut. Misalnya, hanya menggunakan mesin cuci dua kali seminggu, mematikan AC saat malam hari, dan mengurangi penggunaan dispenser.

4. Mencabut colokan listrik yang tidak dipakai

Colokan listrik yang terus terpasang dapat menyedot daya listrik meskipun alat tersebut dalam keadaan mati. Yang biasa terjadi yaitu setelah mengisi daya pada ponsel atau laptop, pengguna tidak langsung mencabut charger dari terminal listrik dan membiarkannya. Jika selalu dilakukan, ini dapat menjadikan pemborosan listrik.

Itulah pembahasan tentang apakah token listrik bisa dipindahkan ke meteran lain. Di samping menghemat listrik, carilah pendapatan tambahan agar tidak kekurangan dana untuk membeli token listrik. Contohnya yaitu dengan berjualan pulsa, token listrik, dan paket data secara online. Jika berminat, langsung saja daftar sebagai master dealer Digital Pulsa. Nanti Anda akan mendapatkan bimbingan dan arahan dalam menjalankan bisnis. Menarik, bukan?